Jurus Silat Tunggal Hati Seminari (THS) dan Tunggal Hati Maria (THM)

Tunggal Hati Seminari (THS) dan Tunggal Hati Maria (THM)
BENTUK SIKAP DAN LINTASAN GERAK

SIKAP

Sikap adalah saat tubuh dian tidak bergerak pada suatu kedudukan (posisi). Dari posisi suatu sikap tubuh dapatlah ditentukan arah dan jarak suatu tujuan (sasaran), dan untuk menentukan arah dan jarak, digunakanlah sisi dari sebuah sikap sebagai latar muka untuk melakukan tidakan pembelaan diri, yaitu sisi kiri atau kanan, sisi depan atau sisi belakang., sisi atas atau bawah, sisi tinggi/ rendah, luar atau dalam.
 

KENAAN DAN TUMPUAN

1. KENAAN - adalah bagian anggota tubuh yang sengaja digerakan untuk berhubungan langsung dengan tubuh lawan agar cidera.

Penggunaan "bentuk sikap"
  • Telapak dan jari tangan mengepal. Meninju/ menumbuk.
  • Telapak dan jari tangan lurus merentang. Menampar/ menepis.
  • Telapak dan jari tangan membentuk cakar. Mencakar/ Mencengkeram.
  • Jari telunjuk lurus merentang. Tusukan

2. TUMPUAN - adalah bagian permukaan tubuh yang digunakan sebagai titik untuk berpijak, dengan sudut yang bersesuaian pada saat menekan lantai.Tumpuan yang baik membuat keseimbangan tubuh jadi selaras, dan berguna dalam membentuk sikap atau pada saat melakukan gerak.

Tumpuan merupakan komponen dasar dalam membentuk kuda-kuda, dengan kekuatan ujung- ujung jari telapak kaki yang terarah masuk sedikit kedalam dapat mencengkeram lantai.

Bukan hanya kaki, Punggung dan bahu juga berfungsi sebagai tumpuan dalam melakukan gulingan (roll),ataupun paha dan betis bagian luar pada saat melakukan sikap kuda-kuda bawah.


KUDA-KUDA DAN PASANG

Kuda-kuda adalah suatu bentuk sikap tubuh yang bersiap sedia menghadapi lawan, dan menjadi
titik tolak dalam melakukan tindakan pembelaan diri : bertahan, menyambut serang ataupun menyerang lawan.Kuda- kuda yang baik ditentukan oleh letak dan bentuk yang tepat, dimulai dari tumpuan (pijakan), lutut, paha dan pinggul/ pinggang.

Kuda- kuda merupakan sikap dasar yang terbentuk dari latihan yang bertahun- tahun, dan yang dilakukan dengan penuh kesabaran dan berulang- ulang.Tujuan yang prinsipil dalam pembentukan kuda- kuda adalah kemantapan (stabilitas), yaitu kemampuan memadukan keseimbangan (balancing) dengan kekuatan / strength.

Struktur kuda-kuda menentukan kecepatan koordinasi tungkai dan mekanisme bertarung, ada gerakan yang pendek dan kuat menghentak, atau gerakan berirama namun tepat dan keras.

Dari pembentukan sikap kuda-kuda inilah timbul pengertian mengenai tujuan dan daya guna gerak berikutnya, kemudian ditemukanlah suatu bentuk sikap yang sangat dikuasai oleh seorang pesilat, dan dapat digunakan begitu saja (otomatis) untuk menghadapi berbagai bentuk serangan, inilah yang disebut Pasang, atau bentuk sikap bebas, yaitu berdasarkan improvisasi pelaku- nya.


A. Pengelompokan Sikap Dasar
  • Kuda-kuda Tinggi ; - Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.
  • Kuda-kuda Rendah ; -Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.
  • Kuda-kuda Bawah : -Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.

Pemberian nama kuda-kuda berdasarkan bentuk sikapnya, pemberian nama : Tinggi, Rendah dan Bawah ditinjau dari letak sikapnya, pemberian nama : Depan, Hadap, Tengah dan Belakang ditinjau dari sisi sikapnya.

GERAK merupakan perubahan bentuk bangun atau perpindahan letak suatu wujud tampilan.


BENTUK SIKAP LINTASAN GERAK FUNGSI SASARAN
  • Telapak dan jari- jari tangan - Melesat lurus kedepan. Pukulan Depan Wajah.
  • mengepal dipinggang.
  • Jari telunjuk merentang lurus. Melesat lurus kedepan Tusukan Mata
  • Kedua telapak dan jari – jari - Melesat lurus kedepan Sorogompo Dada
  • tangan mengepal.
GERAK DASAR adalah perpaduan antara bentuk sikap dengan lintasan gerak untuk melakukan tindakan beladiri.Pemberian nama Gerak Dasar oleh organisasi ditinjau dari kegunaan/ fungsi tindakannya, dan diterapkan sebagai materi baku.


B. Pengelompokan Gerak Dasar

1.Hindaran atau mengelak, adalah menjauhkan atau meluputkan diri dari lintasan serang lawan.
Sebagian besar hindaran termasuk dalam Tata Langkah, termasuk juga serangan kaki atau tangkisan oleh kaki, sebab setiap kaki menyerang/ menangkis selalu terjadi langkah.
Tata Langkah adalah cara mengatur langkah untuk menentukan arah dan jarak dari lawan, jarak mempengaruhi kesempatan (waktu) yang ditempuh dalam melakukan tindakan beladiri.


Jenis-jenis Langkah

A. Langkah Manunggal, mengangkat dan memindahkan satu pijakan kaki ke arah lain

B. Langkah Ganjil, yaitu melangkah dengan meniggalkan tumpuan lama, hinggap dengan satu tumpuan/ pijakan pada 1 titik mata angin di lingkaran imajiner, antara titik mata angin bersudut 45 derajat, yang terdiri dari : Lgk Gi 1 s/d 12

C. Langkah Ganda, yaitu melompat, meninggalkan tumpuan lama, hinggap dengan dua pijakan sekaligus pada 1 titik mata angin untuk kaki depan dan diluar lingkaran imajiner untuk kaki belakang, terdiri dari: Lgk Ga 1 (Rangsek Maju), 5 (Rangsek Mundur), 12.

D. Simpir, yaitu setengah melangkah maju atau mundur, kedua kaki jadi bersilang. Simpir terdiri dari:, Simpir Maju Depan, Simpir Maju Belakang, Simpir Mundur Depan, Simpir Mundur Belakang

Keterangan : Berguling (Roll) Maju atau Mundur merupakan cara melakukan perpindahan letak dari dan ke Kuda-kuda Bawah.

Tangkisan - Tangkisan adalah cara menahan atau mengalihkan serangan lawan (Antisipasi). Jenis–jenis Tangkisan, terdiri dari: Tangkis Atas, Tangkis Atas Luar, Tangkis Samping Luar, Tangkis Bawah Luar, Tangkis Bawah, Tangkis Bawah Dalam, Tangkis Samping Dalam, Tangkis Atas Dalam, Silang Bawah, Silang Atas, Tepis Bawah, Tepis Atas, Buang Bawah, Buang Atas, Potong Bawah, Potong Atas.

Keterangan
• Tepis -mengalihkan serangan lawan dengan cara menampar atau menolak.
• Buang menangkap dan mendorong/ melempar

Serangan - Adalah menghantam lawan dengan tujuan membuat lawan tidak berdaya.

Balas - adalah menyerang setelah menghindar/ menangkis.

Jenis-jenis serangan
  1. Pukulan, terdiri dari: Belah, Belah Luar, Tebang, Sangga Luar, Sangga, Sangga Dalam, Tebas, Belah Dalam, Pukulan Maju, Sorogompo, Sikut Maju, Sikut Depan, Sikut Samping, Sikut Bawah, Sikut Belakang, Pasu Depan, Pasu Samping.
  2. Tendangan, terdiri dari: Lututan Depan, Lututan Samping, Tangguhan, Tendangan Depan, Tendangan Samping, Sabitan, Tendangan Berganti, Trap, Gjrosan, Kepetan, Samplakan, Tendangan Balik, Paculan Depan, Paculan Belakang, Pengkalan Maju, Pengkalan Mundur, Sapuan Atas, Sapuan Bawah, Gamparan Atas, Gamparan Bawah, Tendangan Kuda, Jlontrotan, Cecak an, Guntingan.

Keterangan :
• Sapuan Atas, berfungsi untuk mengait.
• Cecak an, dan Guntingan berfungsi untuk mengunci.
• Lintasan gerak Gamparan Bawah adalah berputar melingkar (Circle)
• Samplakan, Kepetan, Tangguhan dan Trap dapat digunakan untuk menangkis.


C. JURUS DAN KEMBANGAN
  • Jurus, adalah perpaduan beberapa gerak dasar yang ditetapkan.
  • Jurus menunjukkan identitas suatu disiplin seni beladiri, hampir setiap jurus pencaksilat THS-THM terangkai dalam 7 lintasan gerak dasar terikat, dan setiap jurus diberi nama berdasarkan abjad (huruf) Latin, jadi berjumlah 26 jurus.
  • Dengan merangkai jurus (huruf) menjadi kata atau kalimat, terbentuklah Kembangan Wajib.
  • Kembangan adalah seni merangkai gerak beladiri pencaksilat. Kembangan Bebas adalah seni merangkai gerak pembelaan diri yang tidak terikat dengan ketentuan, dan dapat juga dirangkai secara bebas dari beberapa gerak dasar.
  • Kembangan Bebas dapat dilakukan dengan cara :
  • “ Shadow Fighting”, yaitu dimulai dari membentuk sikap kuda-kuda atau pasang , dilakukanlah pola langkah sambil menerapkan tindakan beladiri (mengelak,menangkis dan menyerang) dalam menghadapi satu atau beberapa lawan yang dibayangkan (visualization)

Sumber: https://edopung.blogspot.co.id/2009/08/tunggal-hati-seminari-tunggal-hati.html