Penjelasan Tentang Kegiatan Perguruan Pencak Silat Bajing Kiring

Perguruan Pencak Silat Bajing Kiring didirikan oleh Pak H. Cece pada tahun 1980-an di Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Sekarang dilestarikan oleh penerusnya Pak Encep.

(Baca Juga: "Sejarah Terbentuknya Perguruan Pencak Silat Bajing Kiring")

Jumlah pemain yang mendukung pertunjukan kesenian ini antara 10 sampai dengan 40 orang tergantung dari kebutuhan acara yang di garapnya.

Pencak Silat Bajing Kiring memiliki Sumpah paguron (perguruan) yang wajib di ucapkan oleh para anggotanya:
  1. Berbakti, patuh dan ta'at kepada guru dan orang tua,
  2. Mengabdi kepada nusa, bangsa dan agama,
  3. Tolong menolong kepada sesama umat manusia,
  4. Sopan santun dalam segala tingkah dan perbuatan, tidak sombong, takabur dan iri hati,
  5. Setia dan menjunjung tinggi perguruan dan tidak boleh berlaku sewenang­wenang.

Dalam mempertontonkan gerakan silat diiringi oleh musik yang berasal dari waditra (alat musik):
  1. 2 buah kendang indung
  2. 2 buah kendang anak
  3. 7 buah kendang ketipung/kulanter
  4. 1 buah kempul/bende
  5. 1 buah teropet
  6. seperangkat alat Qasidahan
  7. seperangkat Dogdog

Selain musik, busana yang di pergunakan oleh para Nayaga selama pertunjukan berlangsungpun, beraneka ragam seperti :
  • Baju Pangsi warna hitam dengan Ban sesuai tingkat kemahiran di pakai oleh pemain Pencak Silat.
  • Busana Muslim di pakai oleh pemain Qasidahan,
  • Baju Pangsi warna hijau di pakai oleh penabuh Dogdog,
  • Celana Pangsi dan Kerudung hitam (Jilbab) di pakai oleh wanita yang akan melakukan Ibing Pesantren, dan Kopiah sarung di pergunakan oleh laki­laki,
  • Baju bebas memakai jas untuk Pesulap.

Lagu-lagu yang di bawakan di sesuai­kan dengan mated pertunjukan untuk mengiringi Pencak Silat. Ada tiga jenis lagu iringan yang di sajikan yaitu
  • Untuk Tepak Dua memakai lagu 2 Wilet, contohnya : Buah Kawung, Senggot.
  • Untuk Tepak Tilu memakai lagu Sawilet seperti : Kembang Beureum, Kulu-kulu, Kembang Kertas, Kalangkang.
  • Untuk Padungdung memakai lagu Keringan, biasanya peniup Terompet berimprovisasi.

Urutan pertunjukkan:
  1. Pengajian ayat suci AI-Qur'an, 2. Qasidahan,
  2. Ibing Pesantren,
  3. Pencak Silat,
  4. Lawak (bobodoran)
  5. Permainan Sulap,
  6. Demonstrasi Pencak Silat dengan mempergunakan alat-alat senjata tajam dengan mengeluarkan tenaga dalam.

Demikian uraian singkat kesenian Bajing Kiring yang terdapat di Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, menurut penuturan Uar Warliyah BA, Penilik Kebudayaan Kandepdikbud Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. yang dikutip dari http://www.disparbud.jabarprov.go.id